Hari: 1 Mei 2025

Purnawirawan TNI Ditembak di Puncak Saat Salat

Kabar duka dan mengejutkan datang dari kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, di mana seorang purnawirawan TNI menjadi korban penembakan misterius saat hendak melaksanakan ibadah salat Subuh di masjid. Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat (29/9/2023) sekitar pukul 04.00 WIB, menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban dan keresahan di tengah masyarakat Puncak. Identitas pelaku penembakan hingga kini masih belum diketahui dan pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan intensif.

Kronologi Kejadian yang Memilukan di Jalan Raya Puncak:

Berdasarkan informasi dari detikSulsel, purnawirawan TNI bernama Kolonel (Purn) Sugeng Waras sedang berjalan kaki menuju masjid yang tidak jauh dari kediamannya di kawasan Puncak. Tiba-tiba, saat berada di Jalan Raya Puncak, tepatnya di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, korban ditembak oleh orang tak dikenal. Suara tembakan yang terdengar di pagi buta mengejutkan warga sekitar. Korban ditemukan tergeletak di pinggir jalan dengan luka tembak di bagian dada. Saksi mata di sekitar lokasi kejadian tidak melihat jelas pelaku karena kondisi yang masih gelap dan sepi.

Identitas Korban dan Reaksi Keluarga yang Shock:

Kolonel (Purn) Sugeng Waras merupakan seorang purnawirawan TNI yang dikenal aktif di masyarakat. Kabar meninggalnya korban dengan cara tragis ini tentu saja menimbulkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat. Pihak keluarga yang mengetahui kejadian tersebut dikabarkan sangat shock dan terpukul atas peristiwa yang menimpa almarhum.

Penyelidikan Intensif Polres Bogor dan Polda Jabar:

Pihak kepolisian dari Polres Bogor dan Polda Jawa Barat segera mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan. Olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan secara menyeluruh untuk mengumpulkan bukti-bukti yang dapat mengarah pada identifikasi pelaku dan motif penembakan. Tim forensik juga diterjunkan untuk melakukan autopsi terhadap jenazah korban guna mengetahui jenis peluru dan arah tembakan.

Spekulasi Motif dan Pelaku Misterius Masih Didalami:

Hingga saat ini, motif penembakan purnawirawan TNI ini masih menjadi misteri dan dalam penyelidikan mendalam. Berbagai spekulasi muncul, mulai dari kemungkinan perampokan dengan kekerasan, dendam pribadi, hingga motif lainnya. Namun, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai dugaan pelaku dan motif, dan fokus utama adalah mengumpulkan bukti-bukti yang kuat.

24 Jam di Akmil: Mengintip Disiplin dan Dedikasi Calon Perwira TNI AD

Akademi Militer (Akmil) di Magelang adalah kawah candradimuka yang menempa para pemuda terpilih menjadi calon perwira TNI AD yang tangguh dan berintegritas. Kehidupan seorang taruna Akmil selama 24 jam penuh adalah gambaran nyata dari disiplin ketat dan dedikasi tinggi yang menjadi fondasi pendidikan di lembaga ini. Mari kita mengintip bagaimana calon perwira TNI AD menjalani hari-hari mereka.

Pagi buta di Akmil dimulai jauh sebelum matahari terbit. Para taruna sudah harus bangun untuk melaksanakan ibadah dan mempersiapkan diri. Apel pagi menjadi rutinitas wajib, di mana disiplin waktu dan kerapihan menjadi prioritas utama. Setiap gerakan dan formasi mencerminkan dedikasi mereka untuk menjadi prajurit yang patuh dan teratur.

Setelah apel, kegiatan fisik menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. Latihan fisik yang intens, mulai dari lari, push-up, sit-up, hingga berbagai jenis olahraga militer, bertujuan untuk membentuk calon perwira TNI AD yang memiliki fisik prima dan daya tahan yang tinggi. Semangat dedikasi untuk menjadi kuat dan siap membela negara tertanam dalam setiap latihan.

Kegiatan akademik juga mengisi padatnya jadwal 24 jam di Akmil. Para taruna mengikuti berbagai mata kuliah yang relevan dengan ilmu kemiliteran, kepemimpinan, dan pengetahuan umum. Disiplin dalam belajar dan dedikasi untuk menguasai setiap materi menjadi kunci untuk menjadi perwira yang cerdas dan berwawasan luas.

Selain kegiatan fisik dan akademik, kehidupan di Akmil juga diwarnai dengan berbagai kegiatan pembinaan karakter dan kebersamaan. Tradisi-tradisi militer, latihan kepemimpinan, dan kegiatan kelompok membentuk solidaritas dan jiwa korsa yang kuat antar calon perwira TNI AD. Dedikasi untuk membangun tim yang solid dan siap bekerja sama menjadi bagian penting dari pendidikan di Akmil.

Menjelang malam, disiplin waktu kembali ditegakkan. Ada jam malam yang harus dipatuhi sebagai bagian dari pembentukan kedisiplinan diri. Namun, sebelum istirahat, seringkali ada waktu untuk belajar mandiri atau kegiatan lain yang menunjang pengembangan diri. Dedikasi untuk terus belajar dan berkembang tidak pernah surut. 24 jam di Akmil adalah siklus yang berulang, membentuk calon perwira TNI AD menjadi sosok yang tidak hanya memiliki kemampuan militer yang handal