Hari: 2 Mei 2025

Walkot Solo Retret di Akmil, Bangun Pagi Diterompeti!

Sebuah pemandangan tak biasa terlihat di lingkungan Akademi Militer (Akmil) Magelang baru-baru ini. Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dikabarkan tengah mengikuti kegiatan retret atau semacam pelatihan singkat di lembaga pendidikan militer bergengsi tersebut. Salah satu pengalaman unik yang dibagikan adalah rutinitas bangun pagi yang “disambut” oleh suara terompet khas Akmil.

Keikutsertaan Walikota Solo Gibran dalam kegiatan di Akmil ini tentu menarik perhatian publik. Meskipun detail pasti mengenai tujuan dan materi retret belum diungkapkan secara rinci, partisipasi seorang kepala daerah dalam lingkungan militer memunculkan berbagai spekulasi dan interpretasi positif. Beberapa pihak menduga kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan, kepemimpinan, atau bahkan mempererat sinergi antara pemerintah daerah dan TNI.

Pengalaman bangun pagi dengan alunan terompet Akmil, seperti yang diceritakan, tentu menjadi hal yang baru dan berbeda bagi seorang kepala daerah yang biasanya berkutat dengan urusan birokrasi dan masyarakat sipil. Ritme kehidupan di Akmil yang serba teratur dan disiplin diharapkan dapat memberikan perspektif baru dan inspirasi dalam menjalankan roda pemerintahan di Solo. Gibran sendiri mengakui pengalamannya ini cukup unik, terutama saat harus bangun pagi diiringi suara terompet.

Selain rutinitas bangun pagi, Walikota Solo Gibran juga diprediksi mengikuti berbagai kegiatan lain yang menjadi bagian dari pendidikan di Akmil, seperti latihan fisik, pembekalan materi kepemimpinan, dan kegiatan командный (tim). Interaksi dengan para taruna dan jajaran pengajar Akmil juga diyakini akan memberikan wawasan berharga. Menurut informasi, kegiatan retret ini berlangsung selama beberapa hari.

Kegiatan retret ini dipandang sebagai langkah yang menarik dan inovatif dari seorang kepala daerah muda. Di tengah tantangan kepemimpinan yang semakin kompleks, mencari inspirasi dan pembelajaran dari berbagai latar belakang, termasuk militer, dapat menjadi strategi yang efektif. Diharapkan, pengalaman di Akmil ini dapat memberikan dampak positif bagi kinerja dan gaya kepemimpinan Walikota Gibran dalam memajukan Kota Bengawan.

Partisipasi Walikota Solo Gibran dalam kegiatan di Akmil juga dapat menjadi contoh bagi para pemimpin daerah lainnya untuk menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan berbagai институции (institusi) negara demi kemajuan daerah dan bangsa.

Menempa Mental di Ranah Minang: Ketegasan Pelatihan Militer Taruna Akmil di Sumatera Barat

Sumatera Barat, dengan keindahan alamnya yang memukau dan budayanya yang kaya, turut menjadi lokasi penting dalam menempa calon-calon perwira TNI melalui pelatihan militer Akademi Militer (Akmil). Di tengah perbukitan yang menantang dan tradisi yang kuat, para taruna menjalani pelatihan yang tegas dan disiplin, membentuk karakter kepemimpinan dan ketahanan diri. Ketegasan dalam setiap aspek militer di Sumatera Barat bertujuan untuk melahirkan perwira yang tidak hanya cakap dalam ilmu kemiliteran, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai budaya bangsa.

Pelatihan militer taruna Akmil di Sumatera Barat dirancang untuk menguji kemampuan adaptasi dengan lingkungan yang beragam, mulai dari perbukitan, lembah, hingga potensi wilayah pesisir. Para taruna dihadapkan pada latihan navigasi darat, survival di alam terbuka, serta simulasi taktik pertempuran yang mengasah kemampuan mereka dalam mengambil keputusan cepat dan tepat di bawah tekanan. Ketegasan instruktur dalam memberikan arahan dan evaluasi menjadi kunci penting dalam memastikan setiap materi pelatihan militer terserap dengan baik oleh para taruna.

Menurut keterangan seorang perwira Akmil yang bertugas sebagai instruktur pelatihan militer di Rindam I/Bukit Barisan wilayah Sumatera Barat, Kapten Infanteri Hendra Wijaya, S.Kom., pada hari Rabu, 7 Mei 2025, ketegasan dalam pelatihan militer di Ranah Minang juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai budaya luhur seperti semangat gotong royong dan musyawarah mufakat. Beliau menambahkan bahwa karakteristik masyarakat Sumatera Barat yang kuat dalam memegang adat dan agama menjadi modal positif dalam membentuk karakter para calon perwira.

Salah satu tahapan pelatihan militer yang menonjolkan ketegasan di Sumatera Barat adalah latihan lintas alam di kawasan pegunungan Bukit Barisan. Para taruna harus menempuh perjalanan jauh dengan medan yang bervariasi, menguji ketahanan fisik dan mental mereka. Selama latihan ini, instruktur secara tegas memberikan komando dan memotivasi para taruna untuk mengatasi rasa lelah dan mencapai tujuan. Semangat kebersamaan dan saling membantu antar taruna juga menjadi fokus utama dalam latihan ini.

Selain itu, pelatihan militer di Sumatera Barat juga menekankan pada pengembangan kemampuan kepemimpinan yang berkarakter. Para taruna diberikan kesempatan untuk memimpin kelompok dalam berbagai simulasi latihan, di mana mereka dituntut untuk mengambil inisiatif, memberikan perintah yang jelas, dan bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil. Ketegasan dalam memimpin dan mengambil keputusan menjadi aspek penting yang ditekankan dalam fase ini.

Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) I/Bukit Barisan, Brigadir Jenderal TNI Firmansyah, S.E., M.M., dalam kunjungannya ke lokasi pelatihan militer taruna Akmil di wilayah Padang Pariaman pada hari Kamis, 8 Mei 2025, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat juang para taruna dan dedikasi para instruktur. Beliau menekankan bahwa pelatihan militer yang tegas dan berorientasi pada pembentukan karakter adalah fondasi penting bagi lahirnya perwira TNI yang profesional dan berintegritas.

Sebagai penutup, ketegasan dalam pelatihan militer taruna Akmil di Sumatera Barat merupakan elemen yang tak terpisahkan dalam membentuk calon-calon pemimpin TNI yang tangguh, berdisiplin, dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai budaya bangsa. Melalui gemblengan yang keras di Ranah Minang, diharapkan lahir perwira-perwira TNI yang siap mengabdi dan menjaga kedaulatan NKRI dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.