Wacana mengenai pengiriman siswa nakal ke lingkungan barak militer sebagai bentuk pembinaan disiplin terus menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan pemerhati pendidikan. Menanggapi isu ini, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Farhan, turut memberikan pandangannya. Pernyataan Farhan muncul setelah adanya inisiatif dari Komandan Distrik Militer (Dandim) 0609/Cimahi yang melakukan pendekatan ke sekolah-sekolah untuk menawarkan program pembinaan karakter bagi siswa nakal di barak militer.

Farhan, yang ditemui awak media di Gedung Sate, Bandung, pada hari Selasa, 6 Mei 2025, menyampaikan bahwa dirinya memahami maksud baik dari gagasan pembinaan siswa nakal di lingkungan militer. Menurutnya, kedisiplinan dan nilai-nilai positif yang diterapkan di barak militer berpotensi membentuk karakter siswa menjadi lebih baik. Namun, ia menekankan perlunya kajian mendalam dan pertimbangan matang sebelum kebijakan ini diimplementasikan secara luas.

“Saya melihat ada potensi positif dalam pembinaan karakter di lingkungan militer, terutama dalam hal penanaman kedisiplinan dan tanggung jawab. Akan tetapi, kita juga harus mempertimbangkan aspek psikologis anak. Metode pembinaan yang keras di barak militer mungkin tidak cocok untuk semua siswa nakal,” ujar Farhan. Beliau menambahkan bahwa perlu ada asesmen yang komprehensif untuk menentukan siswa mana saja yang tepat untuk mengikuti program ini.

Lebih lanjut, Farhan menyoroti pentingnya transparansi dan komunikasi yang efektif dengan pihak sekolah, orang tua, dan siswa terkait tujuan, mekanisme, dan kurikulum pembinaan di barak militer. Kekhawatiran dan pertanyaan dari berbagai pihak harus dijawab dengan jelas dan terpercaya. Ia juga menyarankan agar program ini tidak menjadi satu-satunya solusi untuk mengatasi masalah kenakalan siswa, melainkan menjadi salah satu opsi dalam rangkaian upaya pembinaan yang lebih holistik.

Farhan juga mengingatkan akan potensi dampak psikologis yang mungkin timbul pada siswa nakal akibat lingkungan dan metode pembinaan di barak militer. Oleh karena itu, ia mendorong adanya keterlibatan psikolog anak dan ahli pendidikan dalam merancang dan mengevaluasi program ini. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pembinaan yang diberikan benar-benar efektif dalam membentuk karakter positif siswa tanpa menimbulkan trauma atau efek negatif jangka panjang. Farhan berjanji akan mengawal isu ini dan berkoordinasi dengan komisi terkait di DPRD Jabar untuk memastikan kebijakan yang diambil benar-benar berpihak pada kepentingan terbaik siswa.