Sebagai wujud nyata solidaritas dan kepedulian kemanusiaan, Indonesia, melalui Tentara Nasional Indonesia (TNI), telah menegaskan kesiapannya untuk mengirimkan bantuan medis dan mengevakuasi warga Palestina yang terluka dari Gaza. TNI telah menyiapkan tiga armada pesawat untuk misi kemanusiaan ini, yang bertujuan untuk membawa para korban konflik ke Indonesia guna mendapatkan perawatan kesehatan yang layak. Inisiatif ini menegaskan komitmen kuat Indonesia dalam memberikan bantuan medis di kancah internasional.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, secara spesifik menyebutkan bahwa tiga pesawat yang disiapkan terdiri dari jenis Boeing-737 dan Hercules C-130. Kedua jenis pesawat ini dipilih karena kapasitasnya yang besar dan kemampuannya untuk mengangkut personel medis, peralatan, serta sejumlah besar pasien. Setibanya di Indonesia, warga Palestina yang terluka akan langsung dibawa ke dua rumah sakit militer terkemuka milik TNI: RSPAD Gatot Soebroto dan Rumah Sakit Panglima Besar Soedirman. Kedua rumah sakit ini memiliki fasilitas lengkap dan kapasitas total hingga 1.000 pasien, siap memberikan perawatan komprehensif, termasuk penanganan trauma fisik dan psikologis.
Langkah pengiriman bantuan medis ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Indonesia untuk mendukung Palestina, sejalan dengan prinsip kemanusiaan dan solidaritas global. Selain misi evakuasi medis ini, TNI juga merencanakan pengiriman bantuan lanjutan ke Gaza, termasuk rumah sakit apung, peralatan pertahanan tambahan, dan dukungan logistik. Namun, implementasi rencana ini masih menunggu tercapainya gencatan senjata yang stabil dan mandat resmi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk operasi di wilayah konflik.
Sebagai informasi, dalam sebuah simulasi kesiapan operasional yang dilakukan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma pada hari Rabu, 14 Mei 2025, tim medis TNI dan awak pesawat berlatih prosedur evakuasi dan penanganan pasien. Direktur Kesehatan TNI AD, dalam laporannya pada 15 Mei 2025, memastikan bahwa seluruh tim medis telah siap siaga. Bahkan, menurut pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri pada 13 Mei 2025, koordinasi diplomatik dengan berbagai pihak internasional terus dilakukan untuk menjamin kelancaran akses dan keamanan misi ini. Semua persiapan matang ini menunjukkan betapa seriusnya Indonesia dalam menjalankan bantuan medis ini dan memperlihatkan peran aktifnya dalam membantu meringankan penderitaan rakyat Palestina.