Akademi Militer (Akmil) baru-baru ini sukses menggelar Pertemuan Ilmiah bertajuk Pondasi Kebangsaan Era Digital. Acara ini merupakan langkah strategis untuk Perkuat Jati Diri Bangsa di tengah arus informasi global yang deras. Akmil sadar, era digital membawa tantangan besar terhadap nilai-nilai fundamental kebangsaan Indonesia.
Tujuan utama kegiatan ini adalah menggali dan merumuskan strategi efektif. Strategi ini diperlukan agar nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 tetap relevan dan kuat di kalangan generasi muda, khususnya prajurit Taruna. Ini adalah investasi penting dalam pertahanan ideologi negara.
Pertemuan ilmiah tersebut menghadirkan berbagai pakar dari akademisi, militer, dan praktisi teknologi. Mereka berbagi pandangan tentang bagaimana teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan, bukan merusak, Jati Diri Bangsa Indonesia.
Salah satu poin diskusi kunci adalah fenomena disinformasi atau hoaks. Akmil berupaya membekali para Taruna dengan kemampuan berpikir kritis. Keterampilan ini penting untuk memfilter informasi yang mengancam persatuan dan kesatuan nasional.
Peserta pertemuan membahas bagaimana media sosial menjadi medan pertempuran ideologi. Mereka merumuskan cara agar Pondasi Kebangsaan dapat disajikan secara menarik dan mudah dipahami, terutama oleh generasi Z yang sangat akrab dengan platform digital.
Rekomendasi utama dari acara ini adalah pentingnya pendidikan karakter berbasis digital. Taruna Akmil didorong menjadi agen perubahan. Mereka harus mampu menggunakan teknologi untuk Perkuat Jati Diri Bangsa dan melawan narasi-narasi negatif yang memecah belah.
Akmil berkomitmen untuk mengintegrasikan hasil pertemuan ilmiah ini ke dalam kurikulum pendidikan. Materi tentang ketahanan ideologi di ruang digital akan menjadi bagian integral dari pembentukan karakter para calon pemimpin TNI masa depan.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Upaya Akmil dalam menggandeng pakar sipil menunjukkan bahwa mempertahankan keutuhan bangsa adalah tanggung jawab kolektif. Semua pihak harus ikut serta menjaga Pondasi Kebangsaan yang kita miliki.
Inisiatif Akmil ini adalah contoh nyata bagaimana lembaga pendidikan militer beradaptasi. Mereka tidak hanya fokus pada hard skill militer, tetapi juga pada soft skill ideologi. Ini vital untuk mencetak prajurit yang tangguh secara fisik dan mental.
Melalui Pertemuan Ilmiah ini, Akmil berharap dapat memberikan kontribusi signifikan. Tujuannya adalah menciptakan generasi penerus yang kuat dalam teknologi sekaligus teguh dalam memegang prinsip Perkuat Jati Diri Bangsa. Masa depan Indonesia ada di tangan mereka.