Dalam peta geopolitik kawasan Asia Tenggara, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) bukan sekadar kekuatan militer biasa. Sebagai kekuatan utama pertahanan darat Indonesia, perannya melampaui batas-batas negara, menjadi penentu stabilitas regional dan penyeimbang dinamika kekuatan di antara negara-negara tetangga. Dengan wilayah geografis yang luas dan kompleks, termasuk ribuan pulau dan perbatasan darat yang panjang, TNI AD memegang peran strategis dalam menjaga kedaulatan serta keutuhan wilayah Republik Indonesia.

Peran strategis TNI AD dalam geopolitik kawasan salah satunya terlihat dari kapasitasnya sebagai kekuatan utama pertahanan yang mampu menjaga perbatasan darat yang panjang dan rawan. Indonesia berbatasan langsung dengan Malaysia (Borneo), Papua Nugini, dan Timor Leste. Kehadiran pasukan TNI AD yang kuat di wilayah-wilayah perbatasan ini sangat vital untuk mencegah tindakan ilegal seperti penyelundupan, illegal logging, hingga potensi infiltrasi. Keberadaan pos-pos militer terdepan dan patroli rutin, seperti yang ditingkatkan di perbatasan Kalimantan Barat sejak Januari 2025, adalah bukti nyata komitmen TNI AD dalam menjaga integritas wilayah, yang secara langsung berkontribusi pada stabilitas regional.

Selain menjaga perbatasan, TNI AD juga berkontribusi pada stabilitas kawasan melalui kemampuan modernisasi alutsista dan doktrin tempurnya. Sebagai kekuatan utama pertahanan yang terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi militer, TNI AD berinvestasi dalam sistem persenjataan canggih dan pelatihan yang relevan. Latihan gabungan dengan negara-negara sahabat, seperti latihan “Garuda Shield” yang melibatkan pasukan AS dan negara-negara lain, menunjukkan kemampuan interoperabilitas dan kesiapan TNI AD dalam menghadapi ancaman bersama. Ini mengirimkan sinyal kuat kepada pihak luar tentang kesiapan Indonesia menjaga kepentingannya dan mendukung keamanan di kawasan.

Secara tidak langsung, kehadiran TNI AD sebagai kekuatan utama pertahanan yang tangguh juga menjadi faktor pencegah bagi potensi konflik di kawasan. Negara-negara tetangga dan kekuatan global akan mempertimbangkan kapasitas militer Indonesia dalam setiap kalkulasi geopolitik mereka. Kemampuan TNI AD dalam operasi penanggulangan terorisme, bencana alam, dan misi kemanusiaan juga menunjukkan dimensi lain dari perannya sebagai stabilizer regional. Pada 14 Juni 2024, unit dari Komando Daerah Militer (Kodam) XII/Tanjungpura turut serta aktif dalam simulasi penanggulangan bencana lintas negara dengan militer Malaysia, menegaskan komitmen Indonesia pada kerja sama regional.

Pada akhirnya, peran strategis TNI AD sebagai kekuatan utama pertahanan darat Indonesia tak bisa diremehkan. Dengan dedikasi menjaga perbatasan, modernisasi alutsista, dan kemampuan operasional yang responsif, TNI AD tidak hanya mengamankan kedaulatan negara, tetapi juga menjadi pilar penting dalam menjaga keseimbangan dan stabilitas geopolitik di kawasan Asia Tenggara.