Peran Kopaska dalam pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) adalah fundamental bagi kedaulatan dan keamanan maritim Tanah Air. ALKI adalah jalur pelayaran internasional vital yang melintasi kepulauan Indonesia, menghubungkan Samudra Hindia dengan Samudra Pasifik. Sebagai Pasukan Khusus Laut TNI AL, Peran Kopaska sangat krusial dalam menjaga ALKI dari berbagai ancaman, mulai dari penyelundupan hingga potensi spionase bawah air.

Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki posisi geografis yang sangat strategis. ALKI menjadi jalur lintas bagi kapal-kapal komersial maupun militer dari seluruh dunia. Namun, strategisnya ALKI juga menjadikannya rentan terhadap berbagai ancaman non-tradisional seperti pembajakan, penyelundupan narkoba dan senjata, penangkapan ikan ilegal, hingga infiltrasi pihak asing. Di sinilah Peran Kopaska menjadi sangat penting. Mereka bertindak sebagai mata dan telinga di bawah permukaan laut, serta sebagai kekuatan respons cepat terhadap ancaman yang muncul. Pada 17 April 2025, Komandan Gugus Tempur Laut Armada II menyatakan bahwa keberadaan Kopaska di ALKI merupakan deterrent (daya gentar) yang signifikan bagi pihak-pihak yang ingin melakukan aktivitas ilegal.

Tugas-tugas Kopaska dalam pengamanan ALKI meliputi:

  • Pengintaian Bawah Air: Melakukan survei dan pengintaian secara rahasia di bawah laut untuk mendeteksi keberadaan objek atau aktivitas mencurigakan, seperti kapal selam asing atau instalasi bawah air ilegal.
  • Anti-Sabotase dan Demolisi Bawah Air: Menetralisir ancaman sabotase terhadap infrastruktur laut vital atau kapal yang melintasi ALKI. Mereka juga mampu melakukan demolisi untuk membersihkan rintangan di bawah air.
  • Operasi Penegakan Hukum Maritim: Mendukung operasi penegakan hukum terhadap kapal-kapal yang melanggar batas wilayah atau melakukan aktivitas ilegal di ALKI, seringkali dengan melakukan penyergapan senyap.
  • Pengamanan Kapal VVIP dan Objek Vital: Memberikan perlindungan terhadap kapal penting atau objek vital strategis yang berada di atau dekat jalur ALKI.

Selain itu, Peran Kopaska juga mencakup kesiapan untuk diterjunkan dalam situasi krisis yang melibatkan jalur pelayaran ini, seperti pembebasan sandera dari kapal yang dibajak. Pelatihan Kopaska yang sangat spesifik untuk operasi di lingkungan laut, termasuk kemampuan menyelam dalam, navigasi bawah air presisi, dan pertempuran jarak dekat, menjadikan mereka ideal untuk tugas-tugas ini. Selama latihan gabungan yang diadakan pada 20 Mei 2024 di perairan Sulawesi, Kopaska berhasil mengintersep “kapal musuh” yang mencoba menyusup melalui salah satu ALKI dalam waktu kurang dari 30 menit. Dengan dedikasi dan profesionalisme yang tinggi, Kopaska terus memastikan bahwa ALKI tetap aman dan kedaulatan maritim Indonesia terjaga dari segala bentuk ancaman.