Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memahami betul bahwa stabilitas dan keamanan regional sangat bergantung pada kondisi maritim. Dalam konteks ini, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) tidak hanya berperan sebagai kekuatan pertahanan, tetapi juga sebagai ujung tombak Perdamaian Melalui Samudra, mengemban berbagai misi diplomatik yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antarnegara, membangun kepercayaan, dan mempromosikan kerja sama maritim di tingkat global.
Salah satu bentuk utama Perdamaian Melalui Samudra yang diemban TNI AL adalah melalui partisipasi aktif dalam latihan bersama dengan angkatan laut negara lain. Latihan-latihan ini bukan hanya ajang unjuk kekuatan atau peningkatan kemampuan militer, melainkan juga platform krusial untuk membangun komunikasi, interoperabilitas, dan saling pengertian antarpersonel militer dari berbagai negara. Hal ini akan mengurangi potensi miskomunikasi dan ketegangan di laut. Contoh nyata adalah Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) yang diselenggarakan secara berkala oleh TNI AL. Pada MNEK ke-4 yang dilaksanakan di perairan Makassar pada tanggal 5-8 Juni 2023, puluhan negara hadir, menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga keamanan maritim.
Selain latihan bersama, kunjungan persahabatan kapal perang Republik Indonesia (KRI) ke pelabuhan negara lain juga menjadi instrumen efektif dalam Perdamaian Melalui Samudra. Kunjungan ini berfungsi sebagai “duta bergerak” yang membawa pesan persahabatan dan niat baik dari Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, seringkali diadakan kegiatan kebudayaan, pertukaran pengetahuan, dan interaksi dengan masyarakat setempat, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan citra positif Indonesia. KRI Dewaruci, kapal layar legendaris TNI AL, sering kali melaksanakan misi pelayaran muhibah ke berbagai negara, seperti yang dilakukannya dalam pelayaran Duta Bangsa pada bulan Juli 2024, mengunjungi beberapa negara Asia Tenggara untuk mempromosikan budaya dan persahabatan.
TNI AL juga aktif terlibat dalam misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana di tingkat regional maupun global. Ketika terjadi bencana alam di negara tetangga, TNI AL sering menjadi yang terdepan dalam mengirimkan bantuan logistik, tim medis, dan personel penyelamat, menunjukkan solidaritas Indonesia. Pada hari Senin, 10 Maret 2025, KRI Makassar-590 dikerahkan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke negara yang dilanda gempa bumi di Samudra Hindia, bekerja sama dengan tim BNPB.
Melalui berbagai inisiatif ini, TNI AL tidak hanya menjaga kedaulatan, tetapi juga berperan aktif dalam menciptakan Perdamaian Melalui Samudra. Mereka adalah representasi komitmen Indonesia untuk menjadi bagian dari solusi dalam tantangan keamanan maritim global.