Ketegangan geopolitik di Timur Tengah semakin memanas, khususnya di Lebanon, pasca serangan yang dilancarkan oleh Israel dan peningkatan aktivitas militer di wilayah tersebut. Dalam menghadapi potensi eskalasi, Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menetapkan status Siaga Tempur bagi pasukannya yang tergabung dalam misi perdamaian United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Meskipun saat ini pasukan berada dalam kondisi aman, kesiapsiagaan ini merupakan langkah antisipasi krusial untuk melindungi personel dan Warga Negara Indonesia (WNI) jika situasi keamanan memburuk.

Peningkatan Siaga Tempur ini seiring dengan laporan adanya lonjakan kehadiran pasukan Israel dan dimulainya operasi darat di beberapa area Lebanon. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal TNI Hariyanto, pada Kamis, 3 Oktober 2024, menegaskan bahwa seluruh personel Pasukan Garuda di Lebanon tetap aman dan terus menjalankan tugas mandat perdamaian PBB. Namun, TNI tidak akan lengah. “Kami terus memantau situasi secara cermat. Jika eskalasi keamanan mencapai tingkat yang membahayakan, kami siap mengambil langkah selanjutnya,” ujar Mayjen Hariyanto.

Kesiapsiagaan Siaga Tempur ini mencakup berbagai skenario kontingensi, termasuk persiapan untuk melakukan penarikan pasukan perdamaian Indonesia dari Lebanon. Proses penarikan ini akan dikoordinasikan secara ketat dengan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan Komandan UNIFIL, sesuai dengan prosedur dan protokol internasional. Hal ini menunjukkan bahwa TNI memiliki rencana yang matang untuk menjamin keselamatan prajuritnya di medan tugas yang penuh risiko. Selain itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia juga telah berkoordinasi erat dengan TNI untuk mempersiapkan rencana evakuasi WNI yang berada di Lebanon. Data WNI telah dikumpulkan dan jalur evakuasi potensial sedang dipersiapkan, demi memastikan mereka dapat dievakuasi dengan aman jika diperlukan.

Langkah Siaga Tempur ini bukan hanya tentang melindungi personel TNI, tetapi juga tentang komitmen Indonesia terhadap keamanan dan keselamatan warganya di luar negeri. Misi perdamaian di Lebanon adalah bukti peran aktif Indonesia dalam menjaga stabilitas global, dan melindungi setiap individu yang bertugas di sana adalah prioritas utama. Dengan kesiapsiagaan ini, TNI menunjukkan profesionalisme dan tanggung jawabnya dalam menghadapi setiap ancaman, memastikan bahwa Pasukan Garuda dapat menjalankan misi mereka dengan optimal, atau dievakuasi dengan aman jika situasi mengancam jiwa.